Notification

×

Iklan

Iklan

BIODATA Ayah Dari Pelaku Pembangunan Bina Cirebon,Sunjaya Purwadi Sastra, Bupati Cirebon Baru 15 Menit Dilantik Langsung Dicopot

Minggu, 19 Mei 2024 | Mei 19, 2024 WIB Last Updated 2024-05-19T09:24:13Z
JAKARTA , - Nama Letnan Satu Caj (Purn) Dr Drs H Sunjaya Purwadi Sastra MM MSi menjadi sorotan.

Dia adalah Bupati Cirebon periode 2014-2019.
Namun bukan karena jabatannya yang menjadi perhatian publik. Melainkan Anaknya  Terlibat  kasus   Pemerkosaan dan Pembunuhan Vina Cirebon.

Kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon, yang membuat nama Sunjaya ramai dibicarakan.

Saat Vina Cirebon tewas mengenaskan pada Sabtu 27 Agustus 2016 silam, Sunjaya masih sebagai bupati.

Meski peristiwa itu berada di Cirebon Kota, namun nama Sunjaya ramai di pencarian internet.

Inilah biodata singkat Sunjaya

Dia lahir di Cirebon tanggal 1 Juni 1965 menjabat bupati didampingi wakilnya Tasiya Soemadi atau yang akrab biasa "Gotas".

Mereka berhasil memenangkan Pemilihan umum Bupati Cirebon 2013 yang berlangsung dua putaran.

Sebelum masuk ke dunia politik, dia merupakan prajurit TNI Angkatan Darat, yakni rentang waktu 1998–2008.

Pangkat terakhir Letnan Satu.
Istrinya Bernama Wahyu Tjiptaningsih, yang menjabat Wakil Bupati Cirebon periode 2019-2024.

Sunjaya memiliki 4 orang anak, yakni Satria Robi Saputra, Sela Syahvira Amalia, Resyah Prima Hanjaya, dan Ramadani Syahputra.

Sunjaya terjerat operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 25 Oktober 2018.


Dia ditangkap di Pendopo Kabupaten Cirebon, di Jalan Siliwangi Cirebon, dan langsung ditetapkan tersangka.

Penangkapan itu atas dugaan menerima suap.

Penyidik mengamankan  sejumlah barang bukti berupa uang tunai, bukti setoran miliaran rupiah, dan yang lainnya.

Pria bergelar Doktor dari IPDN itu juga menerima pemberian dari pejabat di Pemkab Cirebon melalui ajudan dan sekretaris pribadi, yang diduga uang hasil jual beli jabatan.

Modus yang diduga digunakan adalah pemberian setoran pada bupati selaku pejabat yang dilantik.

Ada juga uang dari hasil fee lainnya, disimpan dalam rekening atas nama orang lain yang digunakannya sebagai rekening penampungan.

Saat sidang di pengadilan Tipikor, mantan Bupati Cirebon ini divonis bersalah dengan hukuman 7 tahun penjara serta denda Rp 1 miliar.


Pada putusan hakim, disebutkan Sunjaya menerima uang senilai Rp 64 miliar dan telah menyamarkan harta hasil kejahatannya melalui TPPU Rp 37 miliar.

Uang didapatkan dari hasil gratifikasi berupa setoran pejabat Pemkab Cirebon, dari proyek galian C, mempermulus izin proyek kawasan industri, dan kejahatan korupsi lainnya.

Dia tidak terima. Sunjaya kemudian mengajukan banding. Namun hasil tak sesuai yang diharapkannya.

Justru Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung memutuskan hukumannya diperberat menjadi 9 tahun kurungan penjara.

Hal paling diingat juga dari Sunjaya adalah, ia menjadi bupati yang paling singkat.

Pada periode kedua dia juga terpilih. Namun baru 15 menit setelah ia dilantik, langsung dinonaktifkan, usai divonis bersalah kasus korupsi.

Istrinya, Wahyu Tjiptaningsih yang akrab dipanggil Ayu, berhasil menjadi Wakil Bupati Cirebon, untuk pengganti antar Waktu periode 2019-2024.

Dia dipilih oleh DPRD Kabupaten Cirebon untuk mengisi kekosongan yang terjadi.

Kekosongan ini karena suaminya yang baru 15 menit dilantik langsung dicopot, akhirnya digantikan oleh Wakil Bupati, Imron Rosyadi.

Akhirnya posisi Wakil Bupati kosong. Pemilihan wakil bupati akhirnya dilakukan di DPRD.

Wahyu Tjiptaningsih saat itu bersaing dengan Cunadi. Dua nama ini direkomendasikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Hasil voting di DPRD, Ayu memperoleh suara 36, Cunadi 1 suara, dan 10 suara dinyatakan tidak sah.

Wahyu Tjiptaningsih dilantik Ridwan Kamil sebagai Wabup Cirebon pada 10 Februari 2021. 

Sunjaya pada pemilu bupati sebelumnya tahun 2008, ia juga maju menjadi calon Bupati Cirebon dari jalur Independen, namun gagal.

Tim Redaksi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update