Dihadiri langsung Bupati Indramayu, Nina Agustina, kegiatan tersebut dimulai dengan adanya simulasi “Vertical Rescue” oleh Tim Rescue BPBD Kabupaten Indramayu.
Dalam sambutannya Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, sekolah harus memperhatikan para siswanya agar tidak terlibat pada kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, bullying, pelecehan seksual, gaya pacaran bebas, tindak kekerasan, dan bentuk pelanggaran lainnya.
Menurut Nina, semua pihak bisa berkontribusi untuk mengubah Kabupaten Indramayu menjadi lebih baik lagi. Berawal dari bidang pendidikan yang sangat penting karena dapat mengubah karakter seseorang, pendidikan juga bisa mencetak SDM yang pintar secara mental dan spiritual.
“Membangun SDM unggul melalui pendidikan adalah tugas orang tua, pendidik dan pemerintah secara bersama-sama,” tegas Nina.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti, dalam laporannya menjelaskan, pada tahun 2023 lalu di Kabupaten Indramayu telah terjadi bencana alam sebanyak 31 bencana.
Penyebabnya adalah cuaca ekstrem, yakni tercatat angin puting beliung sebanyak 26 kejadian dan banjir sebanyak 4 kejadian, bencana tersebut membuat 1.907 jiwa di Kabupaten Indramayu terdampak.
Sesuai dengan tujuannya, sangatlah penting memberikan pemahaman dan peningkatan kemampuan siswa serta memberikan pelatihan dasar evakuasi dan pertolongan pertama kepada korban bencana alam yang terdampak.
“Kegiatan ini diikuti oleh 150 siswa-siswi, terdiri dari unsur OSIS, Pramuka dan PMR,” ungkap Asep.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala SKPD Kabupaten Indramayu, Kepala Sekolah dan Guru SMA Negeri 1 Losarang Indramayu, Forkopimcam, Kuwu se-Kecamatan Losarang serta Relawan Kebencanaan.
(Nur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar